Perubahan iklim merupakan isu global yang memerlukan perhatian serius dari semua sektor, termasuk industri. Dalam rangka mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca, PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) telah menetapkan target ambisius untuk menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) sebanyak 86.121 ton. Target ini tidak hanya mencerminkan komitmen PHM terhadap keberlanjutan lingkungan, tetapi juga menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk berkontribusi pada upaya mitigasi perubahan iklim. Dalam artikel ini, kita akan mendalami langkah-langkah konkret yang diambil PHM untuk mencapai target tersebut, serta tantangan yang dihadapi dan solusi yang diimplementasikan.

I. Inovasi Teknologi dalam Pengurangan Emisi

Dalam upaya menurunkan emisi karbon, PHM memanfaatkan berbagai inovasi teknologi yang telah terbukti efektif. Salah satu teknologi utama yang diterapkan adalah Carbon Capture and Storage (CCS). Metode ini berfungsi untuk menangkap CO2 yang dihasilkan dari proses produksi sebelum dilepaskan ke atmosfer. Setelah ditangkap, CO2 akan disimpan di lokasi yang aman dan strategis, sehingga tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan.

Selain CCS, PHM juga mengimplementasikan teknologi energi terbarukan. Dengan memanfaatkan energi matahari, angin, dan sumber daya alam lainnya, PHM berupaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang menjadi salah satu penyebab utama emisi karbon. Misalnya, instalasi panel surya di fasilitas produksi merupakan langkah konkret yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi.

Lebih lanjut, PHM juga melakukan penelitian dan pengembangan (R&D) untuk menciptakan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan. Dengan berinvestasi dalam inovasi, PHM berkomitmen untuk tidak hanya memenuhi target pengurangan emisi, tetapi juga menjadi pelopor dalam industri energi berkelanjutan.

II. Program Efisiensi Energi

Mengurangi emisi karbon tidak hanya bergantung pada inovasi teknologi, tetapi juga memerlukan implementasi program efisiensi energi yang komprehensif. PHM telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk meningkatkan efisiensi dalam proses operasional mereka. Misalnya, penerapan sistem manajemen energi yang lebih baik membantu perusahaan dalam memonitor dan mengendalikan penggunaan energi di setiap lini produksi.

Penggantian peralatan lama dengan perangkat yang lebih efisien juga menjadi bagian dari strategi efisiensi energi. Dengan melakukan upgrade terhadap mesin dan peralatan yang digunakan, PHM berhasil mengurangi konsumsi energi dan emisi yang dihasilkan. Selain itu, pelatihan dan kesadaran karyawan tentang pentingnya efisiensi energi juga menjadi fokus utama. Karyawan yang memahami dampak dari penggunaan energi yang tidak efisien dapat berkontribusi lebih besar dalam upaya pengurangan emisi.

PHM juga bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga non-pemerintah, untuk mempromosikan praktik efisiensi energi di sektor energi secara keseluruhan. Dengan kolaborasi ini, PHM berharap dapat menciptakan dampak yang lebih luas dalam upaya pengurangan emisi karbon di tingkat nasional.

III. Kebijakan dan Komitmen Perusahaan

Kebijakan dan komitmen perusahaan sangat berpengaruh terhadap pencapaian target pengurangan emisi. PHM telah menyusun berbagai kebijakan yang mendukung upaya ini, termasuk kebijakan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Melalui kebijakan tersebut, PHM menegaskan komitmennya untuk beroperasi secara berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Dalam framework kebijakan ini, PHM melakukan evaluasi secara berkala terhadap dampak lingkungan dari setiap kegiatan operasionalnya. Selain itu, perusahaan juga menetapkan target jangka pendek dan panjang yang terukur untuk pengurangan emisi. Dengan melibatkan semua tingkat manajemen dan karyawan dalam proses ini, PHM menciptakan budaya perusahaan yang peduli terhadap lingkungan.

PHM juga aktif dalam melaporkan kemajuan mereka terkait pengurangan emisi kepada para pemangku kepentingan. Transparansi ini penting untuk membangun kepercayaan dan menunjukkan bahwa PHM serius dalam upayanya untuk mengurangi jejak karbon mereka.

IV. Kolaborasi dengan Pemangku Kepentingan

Kolaborasi merupakan kunci untuk mencapai target pengurangan emisi yang ambisius. PHM menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, organisasi lingkungan, dan lembaga riset. Melalui kolaborasi ini, PHM dapat berbagi pengetahuan, sumber daya, dan teknologi untuk mendukung upaya pengurangan emisi secara lebih efektif.

Salah satu contoh kolaborasi yang dilakukan PHM adalah dengan lembaga riset untuk mengembangkan teknologi baru yang dapat lebih efisien dalam menangkap dan menyimpan CO2. Selain itu, PHM juga terlibat dalam inisiatif komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pengurangan emisi karbon.

Dengan melibatkan berbagai pihak dalam upaya pengurangan emisi, PHM tidak hanya berkomitmen untuk memenuhi target internal mereka, tetapi juga berkontribusi pada upaya global dalam mitigasi perubahan iklim. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan sinergi yang menguntungkan bagi semua pihak, termasuk lingkungan.

FAQ

1. Apa target emisi karbon yang ditetapkan oleh PHM?

Target emisi karbon yang ditetapkan oleh PHM adalah penurunan sebesar 86.121 ton CO2.

2. Teknologi apa yang digunakan PHM untuk pengurangan emisi?

PHM menggunakan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS) dan energi terbarukan seperti panel surya dan energi angin untuk mengurangi emisi karbon.

3. Bagaimana PHM meningkatkan efisiensi energi dalam operasionalnya?

PHM meningkatkan efisiensi energi melalui penerapan manajemen energi yang lebih baik, penggantian peralatan lama dengan yang lebih efisien, dan peningkatan kesadaran karyawan tentang efisiensi energi.

4. Apa peran kolaborasi dalam upaya pengurangan emisi PHM?

Kolaborasi dengan pemangku kepentingan seperti pemerintah dan lembaga riset sangat penting bagi PHM untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya guna mendukung upaya pengurangan emisi yang lebih efektif.

Selesai – AI bisa saja melakukan kesalahan, periksa kembali hasil tulisan untuk memastikan.